SALAHKAH




ingin ku berteriak sekencang-kencangnya,,,
agar ku sedikit merasa lega,,,
atas segala kegundahaan yang ku raskan selamaa ini
atas kehidupan yang semakin semu,,,





tiap deti,menit, jam....
hanya itu yang ku liahat
di sana,sini
hanya itu yang ku lihat

tehknlogi,,kebudayaan memang maju,,,
namun kemajuan ini semakin semu,,
semu,,semu semu,,
hanya itu yang selama ini ada dalam benak ku


segala aktifitas yang nyata tapi semu,,,
mengumpulkan dan menghitung
inikah kehidupan,,
mencari dan menikmati,,
inikah kehidupan,,


banyaknya orang,realita dan keadaan
yang membuat hidup semakin semu,,,
lebih paranya kita ikut dalam proses ini
baik sadar atau tidak,,,


kebenaran(ayat2 AL-Quran) di kritik dan di publikasikan secara berulang-ulang
hingga kebenaran menjadi sebuah kesemuan,,
kesalahan dan kekufuran di bangga-banggakan dan di publikasikan
hingga kekufuran menjadi sebuah kesemuan,,,


ada apa dengan kita dan kehidupan ini
bukankah yang halal itu sudah jelas dan pasti baik untuk kita
bukankah yang haram itu sudah jelas dan [pasti buruk untuk kita
mengapa harus dipertanyaan lagi,,,
mengapa harus di perdebatkan lagi,,


kita yakin dan tahu
akan adanya Sang Pencipta dan Pengatur
mengapa kita tidak yakin dan tahu
bahwa semua aturannya (syariat) itu baik untuk kita,,


mengapa masih di pertanyakan dan di perdebatkan
apakah kita merasa lebih tahu dari padaNya
mengapa kita memlih aturan buatan manusia
yang tak tahu kepastian baik dan benarnya untuk kita,,,


kita sendiri yang telah menukarkan kepastian dengan kesemuan,,
hingga merasa kesemuan nilah kehidupan,,
seperti katak dalam air panas
nyaman dalam kesemuan hingga ajal menjemputnya


sedikitnya kita berfikir tentang hal itu
karena tak tahu atau memang tak mau tahu
karrena tertipu dala kesemuan ini
hingga merasa inilah kehidupan


namun waktu teruslah berlalu
dan kehidupan semakin semu
tak tahu sampai kapan berlanjut
mugkin sampai katak mati dalam air panas(kesemuan) itu


yaa Robbi
jangan biarkan kami seperti katak itu
yang mati dalam menikmati panasnya air(kesemuan) itu
sadarkan kami,,,atas kesemuan ini,,, yaa Robb


mugkin sebagian dari kami sadarakan kesemuan ini
namun terlalu banyak yang ingin merubah kejelasan dengan kesemuan ini
hingga kami tak mampu dan terlarut dalam kesemuan ini,
kuatkan kami yaa Robbi,,,


satu demi satu ayat2 (aturan MU) kami kritik
selangkah demi selangkah aturan Mu kami tinggalkan
setahap demi setahap aturan manusia kami terapkan
hingga jadilah kesemuan yang tak terbantahkan


mungkin sekarang...
poligami,hukum pidana dan hukum ekonomi islam kami kritik dan kami tolak
mungkin nanti.....
sholat,puasa,zakat dan pergi haji kami kritk dan tolak pula,,,



mungkin sekarang,,,
berikhtilat dengan bukan mahramnya adalah sebuah kebiasaan
demokrasi,hukum buatan manusia kami terapkan tanpa kritik
mungkin nanti,,,
bersetubuh asalkan sama-sama suka akan menjadi sebuah kebiasaan



bisakah kita menyangkal tentatang hal itu
bisakah kita menyangkal bahwa sekarang
menjauhi aturan Nya dan berkiblat pada pradaban dunia BARAT
bukankah ke arah situ sekarang kita melangkah
masih bisakah kita menyangkal tentang hal itu...



saudaraku,,,
aku bukanlah orang yang pandai
aku hanyalah bocah kecil,,,
yang merasa muak dengan kesemuaan ini,,,
yang menginginkan kesemuan ini segera berakhir,,,



aku (kami) tak mampu merubah kesemuan ini
dan tak mampu menahan arus ini,,
brsatulah wahai saudaraku,,
dalam menjadikan khidupan ini yang sebenarnya
dengan petunujuk dan aturan Nya
dalam segala bidang kehidupan,,,


menjadikan ALLAH sebagai satu-satunya Tuhan
menjadikan ROsulullah sebagai teladan
menjadikan Syariat sebagai Aturan hidup
bila memang Rhidho NYa adalah tujuan kita,,



jika memang kita masih beriman pada AL-Quran (aturan) Nya
jika kita memang masih percaya bahwa Allah itu maha Sempurana
dan tak mungkin sia-sia atas semua yang telah di ciptakanNya
bukankah hukum pdana,ekonomi,politik menurut islam
juga aturan yang telah diciptakkanNya
untuk mengatur seluruh kehidupan manusia
BAIK MUSLIM ATAUPUN NON MUSLM
DAN PASTI BAIK UNTUK KITA,,,

(By Ahmad Al-fattih · 21 November 2009)