moderenisasi atau purbalisasi

Tulisan ini ku buatsebagai sebuah catatan yang mewakili rasa kegundahan kami
Kami para lelaki yang ingin selalu istiqamah di jalannya-Nya
Kami para lelaki yang ingin terus belajar untuk bias menjadikan hidup ini
Hanya untuk menggapai ridho-Nya
Kami yang selalu berusaha untuk bias berjalan mengejar cinta dan kasih saying-Nya
Kami yang selalu bersusah payah berperang melawan nafsu yang selalu menipu dan menyesatkan
Kami yang ingin selau siaga menjaga pandangan dan kemaluan ini yang kadang sulit untuk di ajak untuk bersatu dengan akal

Namun,,,,
Cita-cita itu jadi teramat sulit untuk di wujudkan
Jalan itu menjadi terasa semakin jauh,terjal dan dan berliku
puasa kami di bulan yang Rhamadan yang suci ini menjadi terganggu oleh ulah kalian
kami puasa tapi kami tak mendapatkan apa-apa kecuali haus dan dahaga
Karena tiap detik dari kalangan kalian (wanita)
Menabur duri-duri di jalan yang akan kami lalui
Hingga kami berjalan berjalan dengan terseok-seok nan berlumuran darah
Hingga ada sebagian dari kami berhenti d tengah jalan
Wahai kaum hawa,,,,
Apa yang kalian lakukan
Kami tak tau apakah apakah yang kalian lakukan
Kami tak mengerti apakah kalin sengaja memakai pakaian seperti itu
Tapi faktanya….
Kalian merayu kami untuk ikut bersama kalian ke keajaan api itu
Kalian menarik-narik kami untuk loncat bersama ke jurang
Menuju seburuk-buruknya tempat..
tolong jawab wahai wanita yang hingga saat ini mengenakan pakain namun ia telanjang,,apa yang kalian inginkan dengan berpakain seperti itu



Apakah dengan berpakain yang serba minim itu
Kalian merasa menjadi wanita yang modern
Segerlah periksa kepala anda,,masih adakah otak dalam kepala kalian itu
Bila memang demikian….
Ternyata orang-orang zaman dulu nan pedalaman itu lebih modern dari pada kaian
timbanglah,,,
Atas nama moderenisasi orang pedalamam berlomba-lomba dan berangsur-angsur menutupi kehormatannya hingga hanya nampak muka dan kedua telapak tangannya
Di sis yang lain atas nama modernisasai pula orang-orang kota yang katanya lebih berpendidikan berlomba-lomba dan berangsur-angsur melucuti pakainnya
siapa yang berani lebih terbuka ia lah yang lebih modern,,,

Bila hidup hanya ada dua pilihan
Pejuang atau pecundang
Benar atau salah
Surga atau neraka
Lalu jawablah dengan akal sehat kalin,manakah yang sebenarnya modern,benar,beradab dan tidak menyengsarakan di dunia dan di akhirat

Tak sedikit dari kalangan kalian malah berbangga dan semakin bangga bila sebagian bahkan sebagian besar kehormatan tubuhnya itu dapat di lihat dan dinikmati oleh orang lain..
Apakah hadis ini kalian lelucon besar…?????

dulu orang-orang non muslim barat mengenakan pakaian yang sekarang pakai namun karena masih belum modern ada sebagian dari mereka yang tak malu lagi berpakaian di tempat umum hanya dengan celana dalam saja,,,
mungkin masa akan datang kalian pun akan mengikutinya,,,,???
bukankah peradaban mereka yang kalian jadikan contoh teladan hidup kalian,,,moroon,,,!!!
peradaban barat yang banyak di populerkan
oleh artis-artis bodoh
boneka-boneka seni dan
penyembvah-penyembah materi kah yang kalian ikuti,,,
apakah orang-orang yang belum bisa mengenal kemusliman kalian di saat kalian berada di tengah-tengah merka dan berpakain seperti mereka,,,,

jika kalian tetap merasa modern dan bangga bila mengenakan pakain tolol itu
mengapa DEWI PICIK harus merasa kesal bahkan menampar orang yang telah bersikap tidak senonoh kepada dirinya
bukankah dia ataupun kalian yang telah mengalami kejadian itu juga harusnya meras lebih modern dan lebih bangga bila orang lain juga dapatmenikmati dan memegang-megang bagian tubuh kalian
jauh lebih lanjut bukankah kalian akan merasa paling modrn bila semua orang juga dapat tidur bersama kalian....

mengapa bila Hal itu terjadi tak kalin pamer-pamerkan kepada teman-teman kalian
dan bila kehamilan terjadi karena malu kalian berusaha untuk menggugurkannya. mengapa bila Hal itu terjadi tak kalin pamer-pamerkan seperti saat kalian mengenakan pakaian yang mengumbar auratmu itu,,,
mengapa malah kalian tutup-tutupi bukankah menurut kalin itu juga sesuatu kemodrnan kebanggaan...
(maaf belum selesai)